JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menilai, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak akan berani keluar dari koalisi. Menurutnya, beberapa pernyataan kader PKS yang menginginkan keluar dari koalisi hanya permainan politik dua kaki dari partai tersebut.
"Saya jamin PKS tidak akan berani keluar koalisi. Bahkan, Presidennya (Luthfi Hasan) di salah satu televisi lokal juga sudah mengamini soal itu," kata Mubarok di Jakarta, Sabtu (22/10/2011).
Ditambahkan, pernyataan kader PKS yang mengatakan akan keluar dari koalisi jika ada menterinya yang di-reshuffle hanya wacana. Pasalnya, kata dia, saat ini yang tepat dijadikan acuan keputusan PKS hanya Majelis Dewan Syuro PKS.
"Jadi mereka hanya memberikan ruang ekpresi kepada yang muda-muda seperti Anis Mata. Apalagi ada statement, kalau ada menteri kami yang dikurangi, komitmen kami juga akan dikurangi. Itu sama saja kalau mereka ini memainkan politik transaksi eceran," kata Mubarok.
Meski demikian, ia menegaskan, Demokrat tidak mempunyai niat untuk mengeluarkan PKS dari koalisi. Namun, jika PKS sendiri yang menginginkan untuk keluar koalisi Partai Demokrat tidak akan menghalanginya.
"Kalau mereka meninggalkan koalisi, silakan saja. Tapi tentunya dia tidak akan dikeluarkan. Kita tahu lah, sikap PKS ini, sebagai salah satu Partai ideologis, yang sedang dalam proses menunju nasionalis," kata Mubarok.
Rapat Majelis Syuro PKS akan digelar November 2011. Majelis Syuro akan membicarakan dilanggarnya kontrak koalisi seperti pengurangan jatah menteri. Pasalnya, dalam kontrak, PKS disebut mendapat jatah empat menteri. Sebanyak 99 anggota Majelis Syuro akan mengambil sikap apakah tetap berada di koalisi atau tidak.
Sumber : Kompas.com
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment